Nama :
Daeng Sani Ferdiansyah
Fakultas :
Dakwah (KPI)
Alamat :
Montong Gamang Kec. Kopang
Motto :
Akal akan justru bertambah luas apabila diisikan
dengan
ilmu
Dosen
memegang peran sangat penting bagi kemajuan suatu perguruan tinggi. Hal ini
sangat di sadari oleh para dosen itu sendiri yang ditunjukkan dengan
upaya-upaya pribadi untuk menjadikan dirinya memiliki kopetensi dan kepakaran
yang sesuai dengan minat dan bidang yang ditekuninya. Jika dia menjadi terkenal
di masyarakat karena kepakarannya tersebut dan banyak presentasi di berbagai
seminar yang semakin menunjukkan kepakarannya sehingga di kenal luas di
masyarakat, adakah sumbangan dosen tersebut terhadap kualitas pembelajaran di
perguruan tinggi tempat dosen tersebut bernaung ? tentu jawabannya ada karena
perguruan tinggi tempat dosen berasal jadi semakin dikenal luas oleh
masyarakat, yang berdampak banyak mahasiswa bangga jika dapat di ajar dosen
yang sangat terkenal dan dikenal di masyarakat luas tersebut semakin banyak
perguruan tinggi memiliki dosen-dosen pakar yang terkenal, maka akan banyak
mahasiswa yang termotivasi. Kuliah selalu penuh, banyak seminar dan diskusi
terjadi, asmofir akademik berkembang di perguruan tinggi tersebut. Mahasiswapun
terbawa dalam suasana akademik yang terbina baik tersebut, Sungguh situasi
tersebut sangat membanggakan, namun dimanakah letak keberhasilan dosen tersebut
dalam meningkatkan kompetensi mahasiswa ?
Disadari
dosen memiliki ego akademik yang tinggi, salah satu wujud esistensi “ mimbar
kebebasan akademik ”jika banyak keluhan karena mengatur dosen itu sangat sulit,
maka itulah jawabanya mengapa karena dosen memiliki ego akademik yang tinggi.Terkadang
membuat kotak-kotak yang sulit di satukan, walaupun bernaung di satu perguruan
tinggi yang sama, sehingga tidak ada kesamaan antara tujuan pribadi, visi dan
misi dengan perguruan tinggi, visi, misi dan tujuan perguruan tinggi tidak
dipahami dan di mengerti maka para dosen tidak pernah beracuan dengan kepakarannya
dan untuk menyatukan itu semua tidak mudah sehingga sering menjadi perdebatan.
Tugas
dosen dalam pengembangan pendidikan dan pengajaran di kampus, yaitu :
·
Memberi kuliah termasuk memberi dan
memeriksa ujian, makalah dan skripsi.
·
Membantu memberi kuliah dan
mempersiapkan bahan-bahan kuliah.
·
Menjadi sponsor (pembimbing) dalam
penyusunan makalah dan skripsi
·
Memimpin dan mengelola laboratorium
dan studio, membimbing praktek di laboratorium atau praktek pendidikan, praktek
bengkel kerja dan praktek di lapangan.
·
Memberikan laporan praktek
·
Memberikan latihan response
·
Memberikan bimbingan dan pengajaran
remedial, dan sebagainya
Pengabdian
dosen terhadap lembaga perguruan tinggi, yaitu :
·
turut membantu kebijaksanaan dalam
kerangka rencana induk akademik.
·
Pemegang otoritas dalam
spesialisasinya.
·
Merencanakan dan melaksanakan
pembentukan serta pembinaan kader ilmiah.
·
Bimbingan kepada para mahasiswa
dalam memenuhi kebutuhan dan minat mahasiswa di dalam proses pendidikan.
·
Tugas membantu kelancaran
perkuliahan, ujian-ujian dan tugas lainnya yang dibebankan oleh ketua jurusan
Dosen
perguruan tinggi islam, selain berperan sebagai tenaga pengajar di kampus,
mereka juga harus sanggup melakukan peran kepemimpinan masyarakat Islam dalam
berbagai kegiatan, baik yang bersifat spiritual, sosial maupun lainnya, peran yang disandang sedemikian luas, selain
mengembangkan ilmu mereka juga harus mengemban misi perguruan tinggi islam ialah
melakukan peran dakwah. Idealnya, dosen perguruan tinggi islam mampu
mengejawantahkan konsep khoirul ummah, ukhrijat linnas takmuruna bil ma’ruf
watanhauna anil mungkar. Ialah sebaik-baik ummat, yang dilahirkan untuk
mengajak kepada yang makruf dan meninggalkan dari yang mungkar. Tugas dakwah di
masyarakat ini menjadi sangat perlu dilakukan oleh seorang dosen perguruan
tinggi Islam. Barangkali, dosen perguruan tinggi islam seharusnya menjadi
pewaris para nabi, yaitu sebagai ulama’. Peran ulama sebagai pewaris nabi
adalah menciptakan kehidupan bermasyarakat yang bernuansa Islam. Yaitu
kehidupan yang terdiri atas para orang-orang yang beriman, beramal sholah dan
berakhlakul karimah. Kehidupan mereka diwarnai oleh suasana lingkungan yang
indah dan sehat, saling menjalin tali silaturrahim, saling memahami dan
mengasihi antar sesama, menghargai, tolong menolong dalam ikatan kemanusiaan
yang kukuh.
Oleh karena itu dosen di perguruan
tinggi islam di tengah masyarakat harus menempatkan diri sebagai pemimpin, mungkin
lebih tepat disebut sebagai pemimpin non formal, maka tidak harus mereka
berdomisili di satu lokasi, melainkan akan lebih strategis manakala justru
mereka menyebar di berbagai tempat yang berbeda-beda, namun melakukan
peran-peran yang sama, yaitu membina masyarakat dalam pengertian yang
seluas-luasnya. Akan tetapi memang peran-peran dosen di masyarakat itu akan
menjadi maksimal, manakala kegiatan mereka diprogram secara instiutusional.
Kegiatan mereka dirancang dan jika mungkin diusahakan berdekatan dengan tempat
ibadah, yaitu masjid atau musholla. Jika para dosen perguruan tinggi islam ini
berhasil menjadikan tempat ibadah di lingkungan tempat tinggalnya sebagai basis
pengabdiannya di tengah-tengah masyarakat, maka peran ideal yang diinginkan
oleh perguruan tinggi dapat diwujudkan.
Pancor, 30
September 2012